Kamis, 26 September 2013

KETIKA CINTA TAK HARUS MEMILIKI




Pernahkah engkau merasakan kesedihan ketika engkau tetap mencintai seseorang, Meski engkau tahu dia sudah tidak sendiri lagi dan cintamu tidak mungkin berbalas?

Pernahkah engkau merasakan ketika engkau sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang engkau cintai, Meski engkau tahu dia tetap pergi dan takkan pernah kembali lagi? 

SIAPAKAH PEMILIK TULANG RUSUK INI?


Suatu waktu kadang dalam hati ini mulai terbersit sebuah pertanyaan : "Siapakah pemilik tulang rusuk ini?"

Pertanyaan itu seakan tertahan dalam hati kecilku. Hingga terkadang perih mulai kurasa. Namun segera kubalut dengan jawabanku sendiri : ''Hanya Allah yang Maha Tahu."

Dan pertanyaan berikutnya mulai terurai lagi : "Kenapa dia Pemilik Rusuk ini tak kunjung datang menghampiri tulang rusuk bengkoknya ini? Begitu sulitkah baginya menemukanku? Kurang berusahakah dia? Kurang berdoakah dia? Mungkinkah dia belum punya keinginan untuk menemukan sebagian tulang rusuknya yang hilang? Ataukah mungkin dia tidak membutuhkan tulang rusuk bengkok ini? Ataukah..? 

Cukup, cukup, cukup!"

CUKUPLAH AKU MENCINTAI DALAM DIAM





Kalau kita sukakan seseorang,
jangan beritahu si dia.
Nanti Allah kurangkan rasa cinta padanya.
Tapi luahkan pada Allah,
beritahulah Allah.
Allah Maha mengetahui siapa jodoh kita ..

Cintai Dia Dalam Diam,
Dari Kejauhan Dengan Kesederhanaan & Keikhlasan

Jika benar cinta itu kerana ALLAH maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran ALLAH kerana hakikatnya ia berhulu dari ALLAH maka ia pun berhilir hanya kepada ALLAH
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran ALLAH."
(Adz Dzariyat : 49)

Bila Al-Qur’an dapat Berbicara



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra


Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
 
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Cinta yang halal...
Berapa banyak dari kita yang mengharapkannya
Sehingga bukan lagi untuk menghalalkan segala cara
Karena cinta mengajari kita mengerti dan memahami
Tentang arti sebuah keikhlasan

Biarlah...
ku mencintaimu dalam diam
semua akan indah pada waktunya
Tentang cinta yang halal
Tentang kedewasaan cinta nya, cintaku dan cintamu
Diatas jalan yang halal
dan berakhir dengan keberkahannya...
Amin..
 
Copyright © 2009 . |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights